Jumat, 17 April 2015

Gerak Pada Bidang Miring



LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

GERAK PADA BIDANG MIRING











Oleh

Henny Novita Sari

F1A014115






































FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2014


DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA..............................................................................................             i

DAFTAR ISI...........................................................................................            ii

DAFTAR TABEL..................................................................................           iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................           iv

I.      PENDAHULUAN .................................................................................             1

         A. Latar Belakang ...................................................................................             1

         B. Tujuan ................................................................................................             2

II.    TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................             3

III.   METODE PRAKTIKUM.....................................................................             5

  A. Waktu dan Tempat..............................................................................             5

  B. Alat dan bahan.....................................................................................             5

  C. Cara Kerja............................................................................................             5

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................             8

  A. Hasil.....................................................................................................             8

        B. Pembahasan..........................................................................................           13

V.   PENUTUP ...............................................................................................           16

     A. Kesimpulan…………………………………………………………..           16

        B. Saran………………………………………………………………….          16
DAFTAR PUSTAKA            




I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan yang sesungguhnya berlangsung secara terus-menerus. Gerak seluruhnya dapat diketahui apabila kita mengetahui bagaimana gerak benda pada suatu titik pada benda tersebut. Gerak pada bidang miring ini, terdapat sudut kemiringan dan gaya gesekan yang sangat mempengaruhi dari gesek itu sendiri.
            Gerak atau perpindahan kedudukan suatu benda biasanya disebabkan oleh gaya, jadi apabila ada suatu gaya yang bekerja pada sebuah benda msks benda itu akan bergerak atau berpindah tempat.  Secara umum, gaya didefinisikan sebagai suatu yang dapat mengubah keadaan gerak atau benda.  Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya, gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda.  Gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan.
            Gaya gesekan sangat diperlukan, misalnya antara ban mobil dan jalan agar todak slip, orang dapat berjalan diatas lantai dengan lancar bila terdapat gaya gesekan antara kaki dengan lantai.  Gerak pada bidang miring ini terdapat dua gerak yaitu gerak menaik dan menurun, yang masing-masing juga dipengaruhi oleh waktu dan jarak yang telah ditempuh serta apakah terjadi pemantulan pada ujung track.
Jenis gerak dari suatu benda ditentukan oleh bentuk lintasannya.  Sesuatu gerak disebut gerak lurus, apabila lintasannya merupakan garis lurus.  Gerak melingkar, apabila lintasannya merupakan lingkaran.  Gerak parabola apabila lintasannya merupakan parabola.  Tidak ada gesekan antara benda dengan bidang miring, bila bidangnya licin sempurna.  Sedangkan yang menyebabkan benda bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring.
              Issac Newton telah merumuskan tiga asas tentang suatu pengamatan yang berdasarkan teorinya yang dikenal dengan hukum gerak.  Hukum Newton yang bersangkut paut tentang gaya dalam bidang ini adalah hukum Newton yang ketiga.
          Hukum Newton pertama berbunyi bahwa setiap benda yang diam akan tetap diam dan setiap benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya lain yang tidak seimbang bekerja pada benda itu.  Hukum Newton pertama merupakan kasus special dari hukum Newton kedua, hukum pertama menjelaskan frame referansi di mana kedua hukum lainnya dapat dibuktikan benar.  Frame referensi ini disebut referensi inertial atau Galilean frame, dan bergerak dengan kecepatan konstan,yaitu tanpa percepatan.
            Hukum Newton yang kedua berbunyi bahwa setiap percepatan yang timbul oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus dengan besarnya gaya penggerak itu dan arah sama dengan gaya tersebut.
          Hukum Newton yang ketiga berbunyi bahwa jika sebuah benda bermassa mengerjakan sebuah gaya yang sama pada yang lain, maka benda ini mengerjakan sebuah gaya yang sama pada benda yang pertama sama besar tapi berlawanan arah.  Dua hal yang harusdiperhatikan dalam menggunakn hukum Newton yang ketiga ini adalah yang pertama pasangan aksi akan reaksi selalu melibatkan dua benda dan bekerja pada dua benda yang belainan.  Yang kedua besar gaya aksi sama dengan besar gaya reaksi, tetapi arahnya berlainan.
            Penggunaan alat praktikum pada gerak bidang miring ini memerlukan ketelitian serta kecermatan para praktikan dalam ketelitian serta kecermatan para praktikan dalam mengamati jarak yang ditempuh glider dan menekan tombol pada even timer pada saat glider berhenti beberapa saat.  Dan juga dalam perhitungan untuk mencari besarnya sin α, besarnya koefisien gesek, juga dalam perhitungan besar gaya gesek.
            Gaya gesekan yang terjadi tidak konstan, hal ini disebabkan massa yang digunakan berbeda.  Bila massa benda besar, maka jarak pantul glider yang dihasilkan akan semakin jauh.  Semakin besar benda yang bergerak turun pada bidang miring maka bertambah gaya dorong glider.

B.  Tujuan
            Tujuan dari praktikum Gerak pada Bidang Miring adalah:
1.      Mengetahui kemiringan
2.      Mengetahui besarnya gaya gesekan (Friction Force)


 
II.TINJAUAN PUSTAKA


Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal.(www.google.com.2010).
Sebuah benda bergerak pada suatu permukaan, pada benda bekerja gaya gesekan kinetik yang melawan arah gerak benda.  Besar gaya kinetik bergantung pada sifat antara dua permukaanm yang bersentuhan .  Untuk dua permukaan benda tertentu, gaya gesekan kinetik sebanding dengan gaya normal.  Gaya gesekan tidak bergantung pada luas permukaan yang bersentuhan.  Sifat kasar dan licinnya permukaan dua bidang yang bersentuhan dinyatakan dengan koefiesien gesekan.  Makin kasar permukaan yang bersentuhan koefiesien gesekannya.(www.gurumuda.com,2010).
            Gerak atau perpindahan kedudukan suatu benda biasanya dikarenakan oleh gaya, jadi apabila ada suatu gaya uyang bekerja pada sebuah benda maka benda itu dapat bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.
            Gesekan adalah gaya non konservatif penolakan yang terjadi ketika dua permukaan berjalan satu sama lain ketika didorong bersama.  Dia menyebabkan perubahan betuk dan panas.  Gaya gesek adalah sebuah fungsi gaya menekan ke permukaan dan koefesien gesek antara benda-benda. Terutama : Ff  = Fpμ f .  (http://id.wikimedia.org/wiki/bidang_miring.2010).
            Gaya gesekan ada dua macam yaitu:                                                                                        1.  Gaya gesekan statis (fs)                                                                                                                      Gaya gesek statis (fs) yaitu nilai fs antara nol sampai maksimum (nilai fs  =0 jika tidak ada gaya luar F yang bekerja pada benda ),  fs mencapai maksimum ini tergantung pada sifat permukaan benda dan lantai yang besinggungan serta tergantung pada gaya normal,                                                                                                                                              2.  Gaya gesekan Kinetik (fk)                                                                                                                            Gaya gesekan kinetik sebagai gaya gesekan yang terjadi antara dua permukaan benda yang bergerak relatif terhadap lainnya. Secara matematis gaya gesekan kinetik (fk) dapat dirumuskan sebagai berikut:                                                                                           Fk    = (k.mg) Keterangan :                                                                                                             Fk    = gaya gesekan kinetik (N)                                                                                                                                   N     = gaya normal (N)                                                                                                                         k  = koefisien gesekan statis (N)                                                                                                                                 Gaya statis maupun gaya kinetis tergantung pada gaya normal dan kedua permukaan yang kasar, koefisien yang besar dan untuk permukaan yang halus maka koefisien gerak statis.(www.fisika@net.com,2010).
            Gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada benda dan arahnya selalu melawan arah gerak benda.  Gaya gesek hanya akan bekerja pada benda jika ada gaya gesek yang bekerja pada benda tersebut.                                                                                                         Nilai fs antara nol sampai maksimum (nilai fs = 0 jika tidak ada gaya  luar F yang bekerja pada benda, dan nilai fs mencapai maksimum pada saat benda akan bergerak). fs maksimum ini tergantung pada sifat permukaan benda dan lantai yang bersinggungan serta tergantung pada gaya normal.(www.gnu.com,2010).
             Dasarnya setiap benda memiliki sifat inertia, artinya bila tidak ada gangguan dari luar benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya.  Newton mengartikan keadaan gerak ini disenut kecepatan benda.  Bila resultan pengaruh luar sama dengan nol, maka kecepatan benda tetap dan benda bergerak lurus beraturan dan diam.  Karena kecepatan adalah besaran relatif artinya kecepatan tergantung pada kerangka acuan yang dipakai, maka pernyataan bahwa kecepatan benda berubah juga tergantung pada kerangka acuan.  Dimana penalaran Newton di atas berlaku disebut acuan inertia. 
Dalam kerangka inertia, setiap benda akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika ia terpaksa mengubah keadaan tersebut oleh gaya-gaya dari lingkungan tempat benda berada. (http://id.wikimedia.org/wiki/hukum_gerak_newton.2010).



Permukaan suatu benda meluncur diatas permukaan benda lain maka masing-masing benda mengerjakan gaya gesek pada satu sama lain, sejajar dengan permukaan tadi.  Gaya demikian pada masing-masing benda berlawanan arahnya dengan arah geraknya relatif terhadap masing-masing benda.  Gaya gesekan juga bekerja sekalipun tidak ada gerak salah satu benda relatif terhadap benda lain.
            Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan susut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal.  Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, daripada jika beban itu diangkat vertical.  Dalam istilah teknik sipil, kemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradient.  Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal.
(http//id.www.wiklipedia.org/wiki/bidang_miring)
            Benda yang massanya (m) bergerak pada bidang miring licin dengan sudut kemiringan dan percepatan gravitasi bumi, maka gaya normal pada benda dan percepatan yang dialami oleh benda adalah: Gaya normal(N) = m.g cos , maka gaya menyebabkan benda bergerak adalah m.g cos .  Gaya gesek adalah gaya non konservatif penolakan yang terjadi ketika dua permukaan berjalan satu sama lain ketika didorong bersama.  Dia menyebabkan perubahan bentuk dan panas.  Gaya gesek adalah sebuah fungsi gaya menekan ke permukaan dan koefisien gesek antara benda-benda.
((http//ms.www.wiklipedia.org/wiki/bidang_miring)
            Gerakan alami diduga berasal dari ”sifat” benda.  Dalam pandangan Aristoteles, setiap benda dalam alam semesta memiliki tempat tertentu, yang ditentukan oleh sifat ini; setiap benda yang tidak berada dalam tempat yang seharusnya akan”bergerak” Untuk pergi ke tempat tersebut.  Berada di bumi, benda terbuat dari tanah liat akan jatuh ke tanah; benda yang terbuat dari udara seperti asap akan naik ke atas; benda yang terbuat dari campuran udara dan tanah namun didominasi bumi, seperti bulu akan jatuh ke tanah namun tidak secepat benda yang terbuat dari tanah liat.  Benda yang lebih besar akan bergerak lebih cepat.  Karena itu,benda dipercayai jatuh dengan kecepatan proposional dengan berat, makin berat benda sebuah benda makin cepat benda akan jatuh ke tanah.  Bentuk-bentuk dasar dari gerak oleh Frederich engels.  Gerak dalam arti yang paling umum, dipahami gaya keberadaan atribut yang interen dari materi mencangkup atau meliputi semua perubahan dan proses yang berlangsung dalam jagad raya, dari sekedar perubahan atau pergantian tempat hingga pada pikiran.  Penyelidikan mengenai sifat gerak sudah dengan sendirinya mesti dimulai dari bentuk-bentuk gerak yang paling sederhana, paling  rendah dan belajar menangkap semua itu sebelum ia dapatnmencapai sesuatu sebagai penjelasan mengenai bentuk-bentukyang lebih tinggi dan lebih rumit.
            Konsep gerakan gangguan memiliki beberapa kesulitan, karena dorongan dan tarikan yang mengakibatkannya tidak selalu terlihat.  Sebagai contoh sebuah busur bergerak,setelah itu penjelasan untuk gerakan panah memerlukan penjelasan tentang pendorong yang lain selain busur.  Maka dibayangkan udara yang dipisahkan oleh panah menghasilkan efek menekan bagian belakang panah karena udara bergerak kembali, mencegah terjadinya kevakuman udara.  Panah bergerak didorong melalui udara seperti sabun yang bergerak dalam air ketika bagian belakang sabun diperas, sehingga sabun terdorong maju.  Sebagai rangkuman, Aristoteles mengajarkan bahwa semua gerakan dihasilkan dari sifat benda bergerak atau dari dorongan ataupun tarikan.  Untuk benda pada posisi tertentu, maka tidak akan bergerak kecuali diberi gaya.  Kecuali untuk benda-benda dilangit, sifat normal benda-benda lainnya adalah diam.  Gaya atau perpindahan kedudukan suatu benda biasanya disebabkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda  maka benda itu akan bergerak atau berpindah tempat.  Secara umum, gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda.  Gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau atau dorongan.
 

 III.  METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat

Praktikum “Gerak Pada Bidang Miring” ini dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 11 Oktober 2014, mulai pukul 14.00 – 18.00 WITA.  Praktikum ini bertempat   di    Laboratorium    Fisika    Dasar   Universitas   Lambung   Mangkurat,

Banjarbaru.

B.     Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum “Gerak pada Bidang Miring” adalah sebagai berikut :

1.      Satu  set  Air  Track (F1-001)

2.      Stop Watch atau Event Timer

3.      Glider berbagai ukuran

4.      Kompressor (selang)

5.      Power Supply

6.      Anak timbangan atau pemberat

7.      Neraca Ohaus atau timbangan

8.      Connecting Leads

9.      Kalkulator

10.  Alat tulis

C.    Cara Kerja

Cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1.      Mengukur track sehingga membentuk bidang miring (sudut jangan terlalu besar)

2.      Menimbang berat glider dan meletakkan glider pada jarak yang diinginkan

3.      Menghidupkan kompresor

4.      Menyiapkan dua buah stop watch atau event timer (dua clock), untuk mengukur waktu turun dan naik melepaskan glider tanpa memberikan gaya dorongan dan bersamaan dengan itu mencatat waktu dengan stop watch sampai glider menyentuh ujung track

5.      Bersamaan dengan itu pula memcatat waktu dengan menggunakan stop watch yang kedua sampai glider mencapai maksimum dan mengukur jaraknya dari ujung track

6.      Mengulangi percobaan 2 sampai dengan 5 kali untuk jarak dan ukuran glider yang berbeda.


B. Pembahasan
Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak. Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut.
Benda mulai dari partikel-partikel erlementer dalam atom kegalaksian yang paling besar.  Oleh karena itu, gaya gesekan adalah terjadinya hambatan, misalnya jika suatu benda diluncurkan atas lantai, gerakan benda ini semakin lama, semakin lambat dan akhirnya berhenti.  Gaya bekerja antara dua permukaan yang bersentuhan dan saling bergerak relatif disebut dengan gaya gesek kinetik.  Gaya arah gesekan selalu berlawan dengan arah gerak benda, sehingga menimbulkan perlambatan.
            Gaya gesek terjadi bila benda dalam keadaan setimbang digeser sedikit, maka besar dan arah garis kerja yang bekerja pada sebuah benda bisa berubah semuanya.  Bila gaya-gaya yang bekerja sudah bergeser sedemikian rupa, sehingga mengubah benda dalam kondisi semula, maka kesetimbangan gaya disebut stabil.  Bila posisi benda diubah dari posisi seimbang ke posisi seimbang yang lain, maka keseimbangan itu disebut netral. 
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya gesek biasanya menyebabkan benda bergerak menjadi pelan dan membawanya ke dalam keadaan diam. Sifat permukaan benda yang arahnya berlawanan dengan gaya geraknya mempengaruhi terhadap gaya gesekan.  Semakin kasar permukaan benda, maka semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada benda tersebut. 
            Koefisien gaya gesekan () ada dua jenis, yaitu koefisien gaya statik (s) dan  koefisien gaya kinetik(k). Koefisien gaya statik dipergunakan bila benda dalam keadaan bergerak.  Selain itu gaya gesek pun ada dua jenis, gaya gesekan kinetik, karena dalam keadaan bergerak koefisien gesekan antar benda dengan bidang tempat benda akan menjadi lebih kecil.
            Praktik gerak pada bidang miring ini melakukan suatu percobaan menggunakan alat kompresor.  Hal ini dimaksudkan agar mempermudah praktikan dalam melaksanakan praktikum ini, karena menyamakan dalam tekanan udara yang diberikan dalam setiap kali pengulangan, sebab apabila tekanan udara yang diberikan tidak sama maka mempersulit praktikan dalam analisis data. Walaupun keadaan alat
ini dapat dibilang sudah tidak baik.  Hal ini dapat dibuktikan dari ketelitian alat tersebut yang semakin lama semakin jauh.
Gaya gesekan yang bekerja pada benda dalam percobaan tersebut adalah gaya gesekan kinetik karena terjadi pada dua permukaan yang saling bersentuhan dimana kedua benda dalam keadaan bergerak.  Besarnya koefisien yang bekerja pada benda bergantung pada kekasaran permukaan bidang.  Semakin kasar permukaan bidang, maka semakin besar pula koefisien geseknya.  Setiap massanya sama seperti dan jaraknya berbeda yang dilakukan dengan tiga kali percobaan yang sama akan menghasilkan waktu glider sampai menyentuh ujung track semakin lama semakin lambat. Sedangkan gaya gesek yang juga tidak berbeda jauh.  Besarnya gaya gesekan yang bekerja pada benda tersebut tergantung pada gaya normal (N) yang terjadi pada percobaan. 
Gaya bisa menyebabkan gerak atau pindahan kedudukan suatu  benda, jadi apabila ada suatu gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka benda itu akan bergerak atau berpindah tempat.  Gaya didefinisikan secara umum sebagai sesuatu yang dapat mengubah keadaan gerak terhadap suatu benda.  Suatu benda dapat bergerak karena mendapat gaya, gaya juga dapat dikatakan sebagai suatu tarikan atau dorongan terhadap suatu benda. Selain itu juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak terhadap suatu benda. Gerak dari suatu benda dipengaruhi oleh bentuk lintasannya.  Suatu gerak disebut gerak lurus, apabila lintasannya merupakan garis lurus.
Gaya atau perpindahan kedudukan suatu benda biasanya disebabkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda itu akan bergerak atau berpindah tempat.  Secara umum gaya didenifisikan sebagai suatu yang dapat mengubah keadaan gerak suatu benda.
Konsep gerakan gangguan memiliki beberapa kesulitan, karena dorongan dan tarikan  yang  mengakibatkannya  tidak  selalu  terlihat.  Setiap  benda pada dasarnya
memiliki sifat inersia, artinya bila tidak ada gangguan dari luar benda cenderung mempertahankan keadaan gerak yang seperti ini disebut dengan kecepatan suatu benda.  Rumus menyatakan bahwa hukum Newton, dia mengartikan bahwa keadaan gerak yang seperti ini disebut  dengan kecepatan suatu benda.  Rumus menyatakan bahwa hukum Newton juga tidak lepas dari hukum gravitasi yang ada  di bumi ini.
            Penggunaan alat praktikum pada gerak bidang miring ini memerlukan ketelitian serta kecermatan para praktikan dalam mengamati jarak yang ditempuh glider dan menekan tombol pada Event Timer pada saat glider berhenti beberapa saat.  Dan juga dalam perhitungan untuk mencari besarnya sin α, besarnya koefisien gesek, juga dalam perhitungan besar gaya gesek.
            Gaya gesekan yang terjadi tidak konstan, hal ini disebabkan massa yang digunakan berbeda.  Bila massa benda besar, maka jarak pantul glider yang dihasilkan akan semakin jauh.  Semakin besar benda yang bergerak turun pada bidang miring maka bertambah gaya dorong glider.
            Sudut kemiringan yang relatif sama dan pada berat beban yang sama pula waktu yang diperlukan untuk mencapai ujung track dan jarak maksimumnya akan lebih cepat pada lintasan yang lebih pendek, tetapi jarak maksimum yang dicapai lebih kecil dari pada lintasan yang pendek, hal ini sama dengan koefisien geseknya. Kemiringan yang sudah ditentukan sangat mempengaruhi gerakan glider karena kemiringan itu didapatkan gaya gesekan suatu benda yang berjalan pada kemiringan tersebut.
            Saat pemberhentian glider sesudah pemantulan pada ujung track pengukuran jarak sangat penting dan juga pencatatan waktu atau saat pemberhentian waktu berbareng dengan pemberhentian glider yang sudah ditentukan tempat pemberhentiannya.
            Menyalakan kompresor saat ingin memulai pergerakan harus berbareng dengan pemencetan waktu pada Event Timer karena waktu tersebut sangat diperlukan untuk perhitungan selanjutnya. Kompresor disini sangat berperan karena dengan tenaga kompresor lah gerakan glider dapat berjalan sesuai tujuan disini. Mematikan kompresor harus tepat pada waktunya karena pemberhentian kompresor diperlukan ketika glider sudah di berhentikan dan saat itu kompresor juga dimatikan. Lalu  disambung  dengan  pencatatan  waktu  dan  jarak  yang sudah terlihat pada alat
F1-001 jadi tinggal pencatatan dibuku saja.
            Percobaan yang berulang – ulang dilakukan karena saat melakukan perulangan percobaan saat percobaan kedua dan seterusnya dapat dilihat perbedaan waktu dan jarak.



V.  PENUTUP

A.  Kesimpulan

Kesimpulan  yang dapat  diperoleh  pada praktikum gerak pada bidang miring ini

adalah :

1.      Panjang pendeknya sebuah lintasan  mempengaruhi  koefisien  gesek  dan  massa

2.   Besarnya  sudut  kemiringan  juga  mempengaruhi  besarnya gaya gesekan, sebab

      semakin besar sudut kemiringan atau sudut bidang, maka semakin kecil gaya gesek yang terjadi. Dan sebaliknya semakin kecil sudut kemiringan suatu bidang, maka semakin besar gaya gesekan yang terjadi

3.   Setiap penambahan beban, jarak dan waktu yang ditempuh akan  selalu bervariasi

4.   Hubungan antara jarak (x), waktu (t) dan gaya gesek (F) dapat  dikatakan   bahwa  

semakin besar jarak dan waktu yang digunakan, maka semakin besar gaya gesek yang terjadi.  Dan sebaliknya semakin kecil atau pendek jarak dan waktu yang digunakan,  maka  semakin kecil gaya gesekan yang terjadi

5.  Setiap  penambahan  beban, jarak dan waktu yang ditempuh akan selalu bervariasi

6.   Semakin  dekatnya  jarak  yang  ditempuh,  maka  waktu  yang  diperlukan  untuk

benda atau glider bergerak juga sedikit dan sebeliknya semakin jauh jarak yang ditempuh, maka waktu yang diperlukan untuk benda atau glider bergerak juga banyak atau besar

7.  Gerak itu ditentukan oleh perbandingan terbalik dengan waktu yang ditempuh.

B. Saran

Ketelitian saat menggunakan stopwatch atau event timer saat praktikum harus dilakukan .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar